Perubahan Penampilan Fisik dan Motorik pada Usia Lanjut
Disusun oleh :
Risky Ristanto (06111006005)
Universitas Sriwijaya
Jl. Raya Palembang
- Prabumulih Km. 32 Indralaya (OI) Kode Pos 30662
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Perubahan Penampilan Fisik dan Motorik pada Usia Lanjut”. Makalah ini berisikan tentang informasi Pengertian Perubahan Penampilan Fisik dan Motorik pada Usia Lanjut. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang Perubahan Penampilan Fisik dan Motorik pada Usia Lanjut.
Saya menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan Makalah ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan Makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Indralaya, 22 November 2011
i
DAFTAR ISI
1. KATA PENGANTAR ………………………………………………… i
2. DAFTAR ISI …....................................................................................... ii
3. BAB I. Pendahuluan …………………………………………………... 1
5. BAB II. Permasalahan ………………………………………………… 2
7. BAB III. Pembahasan
8. 3.1. Perubahan
Penampilan Fisik dan Motorik pada Usia Lanjut.. 3
9. 3.2. Perubahan Panca Indra pada Lanjut Usia ....................................... 6
10. BAB IV. Kesimpulan .......................................................................... 8
11. BAB V. Saran ..................................................................................... 9
12. DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 10
ii
BAB I. Pendahuluan
BAB I. Pendahuluan
Pertambahan umur secara proporsional pada kelompok 45 tahun atau lebih
dan peningkatan secara umum dalam harapan lamanya orang hidup, merupakan kajian
tentang bertambahnya umur.
Pertambahan umur seseorang berpengaruh terhadap fungsi organ tubuh
setelah mencapai puncak kematangan usia dewasa fungsi organ tubuh mengalami
penurunan. Penurunan kemampuan melakukan aktivitas dan kemampuan kerja menjadi
menurun. Penurunan tersebut karena penyusutan jaringan tubuh secara bertahap,
yang meliputi jaringan otot, sistem saraf, dan organ-organ vital lainnya. Penurunan fungsi fisiologis neurologis
terjadi sesudah berumur 30 sampai 40 tahun dengan irama penurunan yang berbeda
untuk setiap orang.
Kemampuan mengangkut sisa-sisa
produksi dalam tubuh juga mengalami penurunan. Integritas sistem syaraf yang
merupakan unsur vital dalm koordinasi respons muscular juga menurun dan
berakibat menurunnya kemampuan koordinasi gerakan. Kecepatan reaksi yang meliputi kecepatan merespon
terhadap rangsangan, waktu reaksi dan waktu gerak mengalami penurunan demikian
pula persepsi kinestetik yang merupakan rasa gerak untuk mengetahui posisi
tubuh dalam gerak juga mengalami penurunan.
1
BAB II. Permasalahan
a. Bagaimana perkembangan fisik dan gerak
pada usia lanjut?
b. Apa
saja perubahan panca indra pada lanjut usia?
2
BAB III. Pembahasan
3.1. Perubahan Penampilan Fisik dan Motorik
pada Usia Lanjut
Pertambahan
umur secara proporsional pada kelompok 45 tahun atau lebih dan peningkatan
secara umum dalam harapan lamanya orang hidup, merupakan kajian tentang
bertambahnya umur.
Pertambahan
umur seseorang berpengaruh terhadap fungsi organ tubuh setelah mencapai puncak
kematangan usia dewasa fungsi organ tubuh mengalami penurunan. Penurunan
kemampuan melakukan aktifitas dan kemampuan kerja menjadi menurun. Penurunan
tersebut karena penyusutan jaringan tubuh secara bertahap, yang meliputi
jaringan otot, system saraf, dan organ-organ vital lainnya. Penurunan fungsi fisiologis neurologis
terjadi sesudah berumur 30 sampai 40 tahun dengan irama penurunan yang berbeda
untuk setiap orang.
Kemampuan
mengangkut sisa-sisa produksi dalam tubuh juga mengalami penurunan. Integritas
system syaraf yang merupakan unsur vital dalm koordinasi respons muscular juga
menurun dan berakibat menurunnya kemampuan koordinasi gerakan. Kecepan reaksi yang meliputi kecepatan merespon
terhadap rangsangan, waktu reaksi dan waktu gerak mengalami
3
penurunan demikian pula persepsi kinestetik yang merupakan rasa gerak untuk mengetahui posisi tubuh dalam gerak juga mengalami penurunan.
penurunan demikian pula persepsi kinestetik yang merupakan rasa gerak untuk mengetahui posisi tubuh dalam gerak juga mengalami penurunan.
Selain
penurunan kemampuan fungsi fisiologi dan neorologis terjadi pula penurunan
berbagai kemampuan lain, seperti:
Ø Penyesuaian diri terhadap proses pemulihan
sesudah bekerja atau berlatih.
Ø Fleksibelitas persendian
Ø Kontrol tubuh
Ø Elastisitas otot
Ø Sensivitas pendengaran
Ø Ketajaman penglihatan
Ø Daya ingat
Keluhan
yang sering dialami orang lanjut usia adalah sukar tidur dan mengalami kekakuan
otot maupun persendian. Sejalan dengan penurunan kemampuan fungsi-fungsi
organ-organ tersebut, maka kemampuan fisik seperti kekuatan, keseimbangan,
ketahanan, kecepatan, dan kelenturan(fleksibilitas) juga mengalami penurunan.
Perubahan-perubahan
struktur dan penurunan fungsi fisiologis secara bersama-sama meningkat setelah
umur 30 tahun. Perubahan yang terjadi pada kekuatan dan kemampuan fisik yang
lain, memberikan pengaruh pada kemampuan kerja seseorang. Hasil penelitian
tentang kerja maksimal melalui
4
tes memanjat dengan dua kaki bersama-sama, menujukan bahwa pencapaiantingkat optimal untuk wanita sekitar umur 25 tahun sedangkan puncak penampilan kerja pria terjadi sekitar 28 tahun. Setelah penampilan optimal dicapai oleh kedua jenis kelamin maka terjadi penurunan terus-menerus dalam rata-rata kerjanya.
tes memanjat dengan dua kaki bersama-sama, menujukan bahwa pencapaiantingkat optimal untuk wanita sekitar umur 25 tahun sedangkan puncak penampilan kerja pria terjadi sekitar 28 tahun. Setelah penampilan optimal dicapai oleh kedua jenis kelamin maka terjadi penurunan terus-menerus dalam rata-rata kerjanya.
Kecepatan pengiriman sari
maknan dan oksigen menuju daerah otot yang sedangkan melakukan aktivitas,
merupakan faktor yang berpengaruh terhadap aktivitas dan gerakan sebagai hasil aktivitas
itu sendiri. Semua itu banyak tergantung dari pemompaan darah dari jantung ke
seluruh tubuh. Penurunan secara terus –menerus rata-rata denyut nadi tertinggi
selama kerja maksimal yang terus menerus terjadi sesuai bertambahnya usia
seseorang. Waktu sirkulasi darah memerlukan jangka waktu yang lebih lama bagi
pria umur 70 tahun bila dibandingkan dengan yang baik. Akan tetapi perbandingan
sel-sel darah merah dan volume darah antara pria umur 70 tahun dengan yang
mudah menunjukan perbedaan yang kecil. Selanjutnya dinyatakan bahwa ukuran
badan, volume jantung dan volume darah tidak berhubungan dengan rata-rata
denyat nadi maksimal atau kerja maksimal bagi orang lanjut usia.
Bertambanya usia orang dewasa juga
mempengaruhi sistem pernapasan yang mulai berkurang dalam kapasitas vital,
volume maksimal pernapasan, dan pengambilan oksigen secara maksimal selama
latihan.
5
Penurunan kapasitas vital dari umur 30 ke 80 tahun adalah 40 persen, sedangkan pengurangan kapasitas maksimal parnapasan hampir 60 persen. Perubahan-perubahan yang besar terjadi dalam kapasitas total paru-paru, dan dalam pengeluaran pernapasan sisa pada usia tua.
Penurunan kapasitas vital dari umur 30 ke 80 tahun adalah 40 persen, sedangkan pengurangan kapasitas maksimal parnapasan hampir 60 persen. Perubahan-perubahan yang besar terjadi dalam kapasitas total paru-paru, dan dalam pengeluaran pernapasan sisa pada usia tua.
3.2. Perubahan Panca Indra pada Lanjut
Usia
1) Penglihatan
a) Kornea lebih berbentuk skeris.
b) Sfingter pupil timbul
sklerosis dan hilangnya respon
terhadap sinar.
c) Lensa lebih suram (kekeruhan pada lensa).
d) Meningkatnya ambang pengamatan sinar : daya
adaptasi terhadap kegelapan lebih lambat, susah melihat dalam cahaya gelap.
e) Hilangnya daya akomodasi.
f) Menurunnya lapang pandang & berkurangnya luas
pandang.
6
g) Menurunnya daya membedakan warna biru atau warna
hijau pada skala.
2) Pendengaran.
Gangguan
pada pendengaran.
3) Pengecap dan penghidu.
a) Menurunnya kemampuan pengecap.
b) Menurunnya kemampuan penghidu
sehingga mengakibatkan selera makan berkurang.
4) Peraba.
a) Kemunduran dalam merasakan sakit.
b) Kemunduran dalam merasakan tekanan, panas dan
dingin.
7
BAB IV. Kesimpulan
Pertambahan umur seseorang
berpengaruh terhadap fungsi organ tubuh setelah mencapai puncak kematangan usia
dewasa fungsi organ tubuh mengalami penurunan. Penurunan kemampuan melakukan
aktifitas dan kemampuan kerja menjadi menurun. Penurunan tersebut karena
penyusutan jaringan tubuh secara bertahap, yang meliputi jaringan otot, system
saraf, dan organ-organ vital lainnya. Penurunan fungsi fisiologis neurologis
terjadi sesudah berumur 30 sampai 40 tahun dengan irama penurunan yang berbeda
untuk setiap orang.
8
BAB V. Saran
5.1. Aktivitas Fisik yang Dilakukan oleh Lanjut
Usia Guna Menjaga Kebugaran.
Olahraganya yaitu:
1. Pekerjaan rumah atau berkebun
Kegiatan ini dapat
memberikan suatu latihan yang dibutuhkan untuk menjaga kesegaran jasmani,
tetapi harus dilakukan secara tepat, agar nafas sedikit lebih cepat, denyut
jantung lebih cepat dan otot menjadi lelah. Akan tetapi perlu selalu dikontrol
terhadap peningkatan denyut nadi jangan sampai melebihi batas maksimal.
2. Berjalan kaki
Berjalan baik untuk
meregangkan otot – otot kaki dan bila jalannya makin lama makin cepat, akan
bermanfaat bagi daya tahan tubuh. Bila anda memilih jenis ini sebaiknya
dilakukan pada pagi hari antara pukul 5 – 6, dikala udara masih bersih dan
segar. Lokasi terbaik adalah daerah perkebunan atau pegunungan yang jauh dari
asap kendaraan bermotor, pabrik yang menyebabkan polusi udara.
9
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 2003.
Pedoman Pembinaan Kesehatan Usia Lanjut bagi Petugas Kesehatan. Depkes :Jakarta
Depkes RI. 2003. Pedoman Pengelolaan Kegiatan Kesehatan di Kelompok
Lanjut Usia. Depkes :Jakarta
Sugiyanto, perkembangan dan belajar motorik;
jakarta: Universitas Terbuka,2005
10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar